Keberanian Istri Nasution di Malam G30S

Peluru kemudian menembus pintu dan nyaris merenggut nyawa keluarga. Putri bungsu mereka, Ade Irma Suryani, justru menjadi korban. Tubuh kecilnya terkena tembakan, membuat tangisan memilukan menggema di rumah itu.

Meski dihantam kepanikan dan duka, Johanna tetap menunjukkan keberanian. Ia menggendong Ade Irma yang terluka parah, sekaligus menenangkan putrinya yang lain, Hendriyanti Sahara (Yanti), yang menangis ketakutan. Dengan naluri seorang istri dan ibu, Johanna mendesak suaminya melarikan diri.

Dengan keberanian luar biasa, Johanna membantu AH Nasution memanjat dan melompati tembok menuju Kedutaan Irak yang bersebelahan dengan rumah mereka. Tindakan itu menyelamatkan sang jenderal dari maut, sementara Johanna memilih tetap tinggal demi menjaga anak-anaknya.

Tragedi itu merenggut nyawa Ade Irma, namun juga meneguhkan sosok Johanna sebagai simbol keberanian seorang perempuan Indonesia. Ia tidak hanya dikenal sebagai istri seorang jenderal, tetapi juga sebagai figur yang sanggup berdiri tegak menghadapi teror demi melindungi keluarga dan bangsa. (*)

Exit mobile version