Jenderal AH Nasution Lolos dari Serangan G30S PKI

Pasukan Cakrabirawa, pengawal khusus Presiden Soekarno yang ikut terlibat dalam G30S, mengepung rumah Nasution di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat. Dalam suasana mencekam, Johanna Suniarti, istri Nasution, menunjukkan keberanian besar. Ia menghadang pintu kamar dari serangan pasukan bersenjata agar sang suami bisa melarikan diri.

Rentetan tembakan menghujani rumah. Johanna tetap bertahan meski pasukan berusaha mendobrak. Pada saat itu, Nasution berlari ke luar dan nekat melompati tembok rumahnya. Aksi heroik sang istri dan pengorbanan ajudan setianya, Letnan Pierre Tendean, membuat Nasution selamat dari penculikan yang berujung maut.

Namun, keselamatan itu harus dibayar mahal. Putri Nasution, Ade Irma Suryani, tertembak dalam insiden tersebut dan akhirnya gugur. Sementara Pierre Tendean menjadi korban penculikan dan dibunuh bersama enam jenderal lainnya.

Kisah pelarian ini tercatat sebagai salah satu momen paling dramatis dalam sejarah bangsa. Selamatnya AH Nasution menjadi simbol perlawanan hidup-mati antara militer dan gerakan pemberontakan. Keberanian Nasution dan pengorbanan keluarganya mengukir kisah cinta, keteguhan hati, dan keberanian di tengah badai sejarah. (*)

Exit mobile version